
Menuntut ilmu adalah kewajiban
Pertama, thalabul ilmu merupakan kewajiban dalam agama Islam, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam; “menuntut ilmu wajib atas setiap orang Islam”. Karena ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendapatkan wahyu adalah ayat tentang ilmu yakni Iqra (bacalah). Membaca adalah bagian menuntut ilmu (baca, tulis, hafal, faham).
Menuntut ilmu dapat mengangkat derajat
Kedua, mengangkat derajat. Janji Allah subhanahu wata'ala bahwa orang-orang yang menuntut ilmu derajatnya akan diangkat oleh Allah subhanahu wata'ala yang artinya:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
"Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujadalah: 11)
Ilmu adalah bekal
Ketiga, penuntut ilmu harus memiliki bekal/ modal sebagaimana perkataan Imam Asy Syafi'i "lantanalul ilma illa bi sittatin; dzaka'in (cerdas), wa hirshin (semangat), wa ijtihadin (sungguh-sungguh), wa bulghotin (biaya), wa irsyadi ustadzin (petunjuk guru), wa thulu zamanin (panjangnya waktu). "Perkataan sang Imam tentang bekal/modal menuntut ilmu harus dimiliki betul oleh para penuntut ilmu, karena ilmu bagaikan cahaya. Seumpama cahaya lampu yang menyinari ruangan bahkan sampai sebesar cahaya matahari yang menyinari seluruh alam.
Maka seseorang yang memiliki ilmu harus mampu menyinari orang-orang disekitarnya, jadilah cahaya yang jernih yakni setiap perkataan dan ucapannya benar-benar dari hati nurani yang paling dalam, cahaya yang suci bersih dari kata-kata kotor atau yang tidak enak di dengar, cahaya yang tidak menyilaukan perkataannya tidak menyakitkan dan menyebalkan, cahaya yang menyejukkan membuat di sekitar menjadi merasa aman dan damai.
Keutamaan yang lainnya yaitu :
1. Ilmu adalah Warisan Para Nabi
Keutamaan menuntut ilmu adalah suatu warisan para Nabi yang sangat baik untuk diperoleh.
Rasulullah SAW bersabda:
“Dan sesungguhnya para Nabi tidak pernah mewariskan uang emas dan tidak pula uang perak, akan tetapi mereka telah mewariskan ilmu (ilmu syar’i) barang siapa yang mengambil warisan tersebut maka sungguh ia telah mengambil bagian yang banyak,” (HR Ahmad).
Ini menunjukkan bahwa keutamaan menuntut ilmu lebih tinggi dari pada uang dan emas yang bersifat materi.
Sebab, saat seseorang memiliki ilmu dan hingga mengajarkannya, maka hal tersebut akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir bahkan hingga orang tersebut meninggal dunia.
2. Menuntut Ilmu adalah Jalan Menuju Surga
Surga adalah idaman setiap muslim. Bahkan, ia menjadi janji dari Allah SWT bagi banyak amalan shalih yang dilakukan oleh umat Islam.
Oleh karena itu saat Allah SWT menjadikan ilmu sebagai jalan utama menuju surga, maka ini menunjukkan besarnya keutamaan menuntut ilmu.
Hal ini telah mendapatkan landasan syar’i, karena didasarkan pada sebuah hadis saat Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang meniti suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga…” (HR Ahmad).
Keutamaan yang lainnya yaitu :
1. Ilmu adalah Warisan Para Nabi
Keutamaan menuntut ilmu adalah suatu warisan para Nabi yang sangat baik untuk diperoleh.
Rasulullah SAW bersabda:
“Dan sesungguhnya para Nabi tidak pernah mewariskan uang emas dan tidak pula uang perak, akan tetapi mereka telah mewariskan ilmu (ilmu syar’i) barang siapa yang mengambil warisan tersebut maka sungguh ia telah mengambil bagian yang banyak,” (HR Ahmad).
Ini menunjukkan bahwa keutamaan menuntut ilmu lebih tinggi dari pada uang dan emas yang bersifat materi.
Sebab, saat seseorang memiliki ilmu dan hingga mengajarkannya, maka hal tersebut akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir bahkan hingga orang tersebut meninggal dunia.
2. Menuntut Ilmu adalah Jalan Menuju Surga
Surga adalah idaman setiap muslim. Bahkan, ia menjadi janji dari Allah SWT bagi banyak amalan shalih yang dilakukan oleh umat Islam.
Oleh karena itu saat Allah SWT menjadikan ilmu sebagai jalan utama menuju surga, maka ini menunjukkan besarnya keutamaan menuntut ilmu.
Hal ini telah mendapatkan landasan syar’i, karena didasarkan pada sebuah hadis saat Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang meniti suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga…” (HR Ahmad).
3. Allah SWT akan Meninggikan Derajat
Terkait dengan keutamaan menuntut ilmu yang satu ini, dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
"Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa'illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-'ilma darajāt, wallāhu bimā ta'malụna khabīr."
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
'Berlapang-lapanglah dalam majlis', maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan: 'Berdirilah kamu', maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (Q.S. Al-Mujadalah: 11).
Tentang tafsiran atau arti dari ayat ini, Imam Syaukani berkata:
“Dan makna ayat ini bahwasanya Allah mengangkat beberapa derajat orang-orang beriman dari orang-orang yang tidak beriman, dan mengangkat beberapa derajat orang-orang yang berilmu (dan beriman) dari orang-orang yang hanya beriman.
Maka barang siapa yang memadukan antara iman dan ilmu maka Allah mengangkatnya beberapa derajat karena imannya lalu Allah mengangkat derajatnya karena ilmunya.”
4. Menuntut Ilmu adalah Kebaikan yang Dikehendaki oleh Allah SWT
Keutamaan menuntut ilmu adalah suatu hal yang dikehendaki oleh Allah. Terkait hal ini dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah akan menjadikannya paham akan agamanya,” (HR Bukhari dan Muslim).
Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz menafsirkan:
“Mafhum (makna tersirat) dari hadis ini bahwasanya orang yang tidak memahami agamanya berarti orang itu termasuk orang yang tidak dikehendaki kebaikan oleh Allah dan kami mohon perlindungan kepada Allah dari hal yang seperti itu.”
5. Mendapat Pahala yang Terus Mengalir Meski Telah Meninggal
Salah satu hikmah dan keutamaan menuntut ilmu yaitu akan selalu mendapatkan pahala yang mengalir, meski telah meninggal.
Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila anak cucu Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali melalui tiga jalur:
sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang senantiasa mendoakannya,” (HR Bukhari dan Muslim).
Siapa yang tidak ingin terus mendapatkan pahala meski telah meninggal. Hal ini akan didapati bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
Sebab, keutamaan menuntut ilmu tersebut bukan hanya bermanfaat untuk dirinya, tapi juga untuk orang lain.
Terkait dengan keutamaan menuntut ilmu yang satu ini, dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
"Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa'illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-'ilma darajāt, wallāhu bimā ta'malụna khabīr."
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
'Berlapang-lapanglah dalam majlis', maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan: 'Berdirilah kamu', maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (Q.S. Al-Mujadalah: 11).
Tentang tafsiran atau arti dari ayat ini, Imam Syaukani berkata:
“Dan makna ayat ini bahwasanya Allah mengangkat beberapa derajat orang-orang beriman dari orang-orang yang tidak beriman, dan mengangkat beberapa derajat orang-orang yang berilmu (dan beriman) dari orang-orang yang hanya beriman.
Maka barang siapa yang memadukan antara iman dan ilmu maka Allah mengangkatnya beberapa derajat karena imannya lalu Allah mengangkat derajatnya karena ilmunya.”
4. Menuntut Ilmu adalah Kebaikan yang Dikehendaki oleh Allah SWT
Keutamaan menuntut ilmu adalah suatu hal yang dikehendaki oleh Allah. Terkait hal ini dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah akan menjadikannya paham akan agamanya,” (HR Bukhari dan Muslim).
Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz menafsirkan:
“Mafhum (makna tersirat) dari hadis ini bahwasanya orang yang tidak memahami agamanya berarti orang itu termasuk orang yang tidak dikehendaki kebaikan oleh Allah dan kami mohon perlindungan kepada Allah dari hal yang seperti itu.”
5. Mendapat Pahala yang Terus Mengalir Meski Telah Meninggal
Salah satu hikmah dan keutamaan menuntut ilmu yaitu akan selalu mendapatkan pahala yang mengalir, meski telah meninggal.
Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila anak cucu Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali melalui tiga jalur:
sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang senantiasa mendoakannya,” (HR Bukhari dan Muslim).
Siapa yang tidak ingin terus mendapatkan pahala meski telah meninggal. Hal ini akan didapati bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
6. Perbaikan Akhlak
Menuntut ilmu juga melibatkan pengembangan akhlak dan karakter yang baik. Dengan mempelajari nilai-nilai etika dan moral yang terkandung dalam ilmu pengetahuan, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik, menjaga integritas, dan menghormati hak-hak orang lain. Dengan mempelajari nilai-nilai etika dan moral yang terkandung dalam ilmu pengetahuan, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik, menjaga integritas, dan menghormati hak-hak orang lain. Peningkatan akhlak yang baik di dunia dapat memberikan manfaat juga untuk kehidupan di akhirat akhirat.
Menuntut ilmu juga melibatkan pengembangan akhlak dan karakter yang baik. Dengan mempelajari nilai-nilai etika dan moral yang terkandung dalam ilmu pengetahuan, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik, menjaga integritas, dan menghormati hak-hak orang lain. Dengan mempelajari nilai-nilai etika dan moral yang terkandung dalam ilmu pengetahuan, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik, menjaga integritas, dan menghormati hak-hak orang lain. Peningkatan akhlak yang baik di dunia dapat memberikan manfaat juga untuk kehidupan di akhirat akhirat.