SEKAPUR SIRIH

Perkembangan zaman saat dirasakan begitu cepat menuju puncak teknologi dan intelektual manusia, hal ini semakin terlihat dengan semakin derasnya arus informasi, sehingga kehidupan manusia yang berbagai latar belakang pemikiran, agama, ras dan budaya bercampur aduk menjadi satu dalam dunia informasi yang saling mempengaruhi. Kenyataan ini mesti disikapi dengan arif dan bijaksana oleh setiap muslim, ketahanan Iman dan kepribadian Islam yang ada pada diri seorang muslim akan menghadapi ujian yang cukup berat, daya tangkalnya akan pengaruh negative terhadap dunia informasi dan lingkungan yang semakin berubah dengan cepat akan dibuktikan dengan ujian-ujian daya tarik dunia yang terus menghujani Iman dan pemikirannya. Bukan hanya terhadap diri pribadinya, juga terhadap keluarga dan masyarakatnya.

Diakui atau tidak kemajuan teknologi ini diiringi oleh kerusakan moral yang semakin parah, pornografi dan pornoaksi, narkoba, kekerasan, pergaulan bebas dipertontonkan disetiap kalangan, kerusakan LGBT yang terus menghantui, yang diperparah tumbuh suburnya aliran-aliran agama yang sesat dan menyimpang tanpa ada yang bisa menghentikan. Sebuah kenyatan peristiwa dunia hari ini yang terpampang dalam kehidupan nyata kita.Namun kita menyadari bahwa kita tidak boleh lari dari kenyataan perkembangan dunia informasi dan kemajuan zaman, bahkan sebagai Muslim yang baik harus ikut campur dan mengambil alih kemajuan dunia informasi dan teknologi itu, untuk digunakan dalam hal-hal yang positif dan bahkan menggunakannya untuk mengembangkan dakwah Islam, sehingga kemajuan itu akan memberikan dampak positif yang akan menangkal akibat negative yang ditimbulkan olehnya.

Karena sebagai seorang muslim sangat meyakini bahwa kekufuran dan keimanan itu akan selalu saling menyerang dan berupaya saling mempengaruhi, saling berusaha mengeksiskan diri dalam berbagai bentuk dan upaya, seperti yang diungkapkan Allah ta’ala dalam Firmannya.
Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, Karena Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. (Q.S. An-Nisa’ (4): 76).

 

Hal ini harus dipahami oleh setiap individu Muslim, bahwa mau tidak mau, sadar atau tidak sadar, sifat kekufuran dan kebathilan selalu berupaya untuk merontokkan keimanan dirinya, keluarga, dan masyarakatnya.

Sementara di lain pihak Seorang Mukmin dituntut ikut ambil andil dalam memperjuangkan, menegakkan keimanan dan keIslaman. Agar keshalehahan dan ketaatan tetap terjaga dan terpelihara dari berbagai pengaruh buruk kekufuran.

Maka dengan sendirinya menjadi kewajiban dan tuntutan kepada setiap pribadi Muslim untuk ikut ambil andil dalam kancah pertempuran hak dan bathil. Dalam berbagai profesi yang telah Allah SWT berikan untuknya. Dan Sang Pembuat Syari'at kita mengingatkan untuk selalu saling bahu membahu, tolong menolong dalam kebaikan.

Sebagaimana yang diingatkanNya dalam Surah Al-Anfal Ayat 73:


وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ اِلَّا تَفْعَلُوْهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الْاَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيْرٌۗ

Artinya : "Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi penolong dari sebagian yang lain. Jika kamu (Hai Para Muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu (untuk saling tolong menolong), niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar." (QS. Al-Anfal : 73)

PERINTAH UNTUK MEMPERHATIKAN GENERASI MUSLIM


"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraannya). Oleh sebab itu hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar." (QS. An-Nisa' (4) : 9)

Dan Peringatan Allah SWT akan Generasi yang Buruk :

"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan." (QS. Maryam [19] : 59)


Perintah Allah SWT untuk memperhatikan generasi penerus adalah perintah yang harus dilaksanakan secara kolektif, karena membentuk generasi yang baik serta menjaganya dari berbagai virus kerusakan secara mental dan spiritual, bukanlah pekerjaan yang ringan dan mudah. Apalagi di zaman yang penuh dengan berbagai hal yang daya rusaknya jauh lebih besar dari daya positifnya.

Maka tentu saja kita tidak ingin generasi seudah kita kalah dan menjadi pecundang permainan dunia, sehingga mereka menjadi generasi yang buruk dalam pandangan Allah SWT. Generasi yang menjadi budak nafsu yang hidup tanpa orentasi kehidupan dan kebahagiaan akhirat.
Kita perlu mempersiapkan mereka. Membina, mendidik, dan menembangkan potensi yang ada dalam diri mereka, agar mereka siap menghadapi peperangan haq dan bathil di masanya nanti. Tentu akan lebih dahsyat dan jauh lebih berat.

Usahanya mempersiapkan generasi dengan mendirikan berbagai bentuk pendidikan dan pelatihan merupakan urusan Kaum Muslimin yang sangat penting, membutuhkan perhatian dan kedudukan yang khusus dalam memperbaiki umat. Dari tempat-tempat ini lahir para ulama, tokoh masyarakat, pemimpin-pemimpin umat dan berbagai elemen masyarakat terbaik yang terdidik lainnya, siap melanjutkan estafet perjuangan kebaikan di masa mendatang. Itulah sebabnya lembaga pendidikan dan pelatihan generasi ini mendapat tempat yang sangat pentinga dan harus didukung oleh seluruh Kaum Muslimin.

Namun kita akui sistem pendidikan kita dirasakan masih membutuhkan dukungan dan perbaikan yang lebih memadai untuk dapat melahirkan dan mempersiapkan generasi yang kuat dan tangguh dalam menghadapi tantangan zaman. Berbagi usaha penelitian dan pelatihan sangat diperlakukan untuk mendapatkan sistem pendidikan yang tepat dan maksimal. Perkembangan teknologi dan semakin banyaknya perpecahan dikalangan ummat Islam turut serta mempengaruhi kualitas pendidikan yang ditawarkan bagi generasi masa depan ini.
Kita tidak boleh salah dan ceroboh membimbing dan mengarahkan mereka, karena mereka adalah kertas putih yang sedang mencari jati diri dalam menerima coretan dalam diri mereka. Itulah sebabnya kita mesti menyadarkan pembinaan dan araham buat mereka Kepada Sang Maha Berilmu dan Pencipta, berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Sebagai seorang Muslim kita meyakini generasi yang dididik dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah adalah generasi yang siap menghadapi tantangan zaman dimanapun, kapanpun, dan dalam kondisi apapun dengan izin Allah SWT.

Itulah sebabnya Rumah Santri Kreatif Asy Syifa ini didirikan sebagai wadah generasi Qur'ani yang siap tampil membela ummat menghadapi tantangan zaman yang semakin berat. Pola pendidikan yang diramu dalam rangka merealisasikan Al-Qur'an dan Sunnah dalam keseharian dan kehidupan kita sebagai seorang Muslim.