
SEKAPUR SIRIH

Perkembangan zaman saat dirasakan begitu cepat menuju puncak teknologi dan intelektual manusia, hal ini semakin terlihat dengan semakin derasnya arus informasi, sehingga kehidupan manusia yang berbagai latar belakang pemikiran, agama, ras dan budaya bercampur aduk menjadi satu dalam dunia informasi yang saling mempengaruhi. Kenyataan ini mesti disikapi dengan arif dan bijaksana oleh setiap muslim, ketahanan Iman dan kepribadian Islam yang ada pada diri seorang muslim akan menghadapi ujian yang cukup berat, daya tangkalnya akan pengaruh negative terhadap dunia informasi dan lingkungan yang semakin berubah dengan cepat akan dibuktikan dengan ujian-ujian daya tarik dunia yang terus menghujani Iman dan pemikirannya. Bukan hanya terhadap diri pribadinya, juga terhadap keluarga dan masyarakatnya.
Hal ini harus dipahami oleh setiap individu Muslim, bahwa mau tidak mau, sadar atau tidak sadar, sifat kekufuran dan kebathilan selalu berupaya untuk merontokkan keimanan dirinya, keluarga, dan masyarakatnya.
Sementara di lain pihak Seorang Mukmin dituntut ikut ambil andil dalam memperjuangkan, menegakkan keimanan dan keIslaman. Agar keshalehahan dan ketaatan tetap terjaga dan terpelihara dari berbagai pengaruh buruk kekufuran.
Maka dengan sendirinya menjadi kewajiban dan tuntutan kepada setiap pribadi Muslim untuk ikut ambil andil dalam kancah pertempuran hak dan bathil. Dalam berbagai profesi yang telah Allah SWT berikan untuknya. Dan Sang Pembuat Syari'at kita mengingatkan untuk selalu saling bahu membahu, tolong menolong dalam kebaikan.
Sebagaimana yang diingatkanNya dalam Surah Al-Anfal Ayat 73:
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ اِلَّا تَفْعَلُوْهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الْاَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيْرٌۗ
Artinya : "Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi penolong dari sebagian yang lain. Jika kamu (Hai Para Muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu (untuk saling tolong menolong), niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar." (QS. Al-Anfal : 73)
